kotapinang.worpress.com |
Selamat sore sobat-sobat semua.....
Oya....sore ini aku ingin berbagi tips nih bagai mana jalan-jalan Anda sekalian lebih efektif dan menyenangkan.
Okelah kalau begitu, Sobat sepertinya pernah mendengar istilah besar pasak dari pada tiang, bukan? Yang artinya besar pengeluaran dari pada pendapatan. Kayaknya para hobiis jalan-jalan tentu sering mendengar pula para pelancong tersebut harus kehabisan budget karena ongkosnya membengkak. Nah, kalau yang kehabisan ongkos ternyata simpanannya masih full, ya kayaknya gak jadi masalah. Tapi bagaimana jika simpanan justru ikut melorot karena dikorbanin membayar ongkos yang membengkak tersebut.
Travelling, sepertinya tidak jauh beda
dengan fenomena yang menggejala tatkala masa liburan datang. Entah kelas
atas, menengah maupun kelas bawah alias warga biasa sudah menjadi
kebiasaan menghabiskan waktu dan hari-harinya untuk melakukan liburan
atau bahasa kerennya tamasya yang diidentikkan dengan mengguakan uang
simpanan atau pinjaman untuk berjalan-jalan bersama keluarga.
Gejala ini tidak hanya tahun ini saja,
mungkin sudah bertahun-tahun yang silam budaya travelling atau melancong
menjadi budaya yang tak terpisahkan dari kegiatan rutinitas harian,
bulanan maupun tahunan. Rutinitas harian seperti setiap akhir pekan
kebanyakan mereka menghabiskan waktu di mall, atau tempat wisata
misalnya waterboom, kebun binatang, baik di satu daerah maupun di luar
daerah bahkan ada juga yang melakukan aktivitas ini sampai ke luar
negeri demi mencapai sebuah kepuasan batin.
Jika perjalanan dikategorikan perjalanan
bulanan atau tahunan tentu tujuannya akan lebih jauh dari perjalanan
akhir pekan, yang juga akan membutuhkan biaya yang lebih banyak
dibandingkan pengeluaran mingguan.
Sebenarnya, jika ditinjau dari pribahasa
di atas memang menggambarkan fenomena ini sudah seperti tidak asing
lagi, karena semua segmen masyarakat memanfaatkan kesempatan liburan
untuk bisa dikatakan mencari sensasi, atau iseng dan gengsi namun lebih
dari itu berkaitan dengan ujuk gigi bahwa status sosial seseorang sudah
menunjukkan tingkatan kaya atau papa.
Seperti halnya ketika seseorang
melakukan perjalanan ke luar negeri menunjukkan bahwa pelaku adalah
orang yang mempunyai ongkos (badget) lebih atau bisa dikatakan
penghasilannya sudah berlebih jika hanya untuk digunakan perjalanan
selama satu minggu tidak akan menguras harta benda di rumah.
Namun
adakalanya “maaf” masyarakat dengan ekonomi pas-pasan justru menggunakan
uang simpanan untuk hal-hal yang kadangkala keluar dari ranah
perhitungan alias hemat.
Kenapa dikatakan demikian karena jika dihitung
pengeluaran dalam sehari menggunakan moda transportasi darat misalnya
dari Lampung ke Jakarta tidak kurang dari Rp. 500.000 habis sampai ke
tempat tujuan dengan kendaraan yang tentunya bus AC karena penumpangnya
ingin merasakan kenyamanan, belum lagi ditambah pengeluaran selama
perjalanan pasti akan sangat menguras isi kantong atau ATM atau jaman
sekarang ada yg disebut debit card dan credit card. Bahkan jika melakukan
perjalan keluar kota misalnya dengan pesawat tentu saja akan lebih
banyak mengeluarkan biaya. Yang tentu saja jika tidak dilakukan
perencanaan akan berakibat fatal.
Sebenarnya motif apa sajakah seseorang
melakukan liburan sampai menghabiskan uang hingga berjuta-juta dalam
sekejap tanpa menghiruakan kebutuhan yang lebih penting selain foya-foya?.
Dan akibat apa saja efek yang terjadi jika penggunaan uang tidak
digunakan selayaknya? dan bagaimana cara mencegah kebiasaan
menghambur-hamburkan uang hanya demi gengsi?
Sebagaimana ditulis Wardah Fazriyati
dalam female.kompas.com Edisi Selasa, 2- Juli 2013 menyebutkan ada
beberapa cara yang dapat dilakukan agar badget (keuangan) tidak
mengalami pemborosan di antaranya:
Memaham pemasukan dan pengeluaran bulanan
ditujukan agar keuangan tidak mengalami defisit disebabkan karena uang
yang dikeluarkan tidak sebanding dengan jumlah diterima setiap bulan.
Karena jika pemasukan tidak sesuai dengan pengeluaran akan berakibat
akan membengkaknya anggaran yang tidak perlu karena liburan hal ini
berakibat stock keuangan simpanan akan terkuras.
Menentukan tujuan keuangan,
di mana kegiatan ini dimaksudkan agar uang yang kita kumpulkan selama
berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan tidak sia-sia karena
menggunakannya pada tempat yang semestinya. Selain itu menentukan
prioritas akan sangat bermanfaat mengurangi kesalahan perencanaan
keuangan.
Mengurangi resiko, hal
ini dimaksudkan agar ketika kegiatan mencari kesenangan selama liburan
ternyata beresiko mengurangi jatah keuangan atau bahkan bisa jadi yang
semestinya sebagai modal pendidikan ikut terpakai karena pengeluaran
yang tidak sesuai. Karena biasanya ketika seseorang melakukan perjalanan
justru tujuan wisata yang semestinya dikunjungi malah justru bisa
berubah karena merasa keuangan dianggap cukup. Di samping itu cost
belanja selama liburan sering kali berubah seiring dengan moment yang
terjadi. Misalnya, harga ticket pesawat terbang biasanya ketika liburan
juga akan ikut naik dibandingkan dengan harga ticket reguler.
Mencari informasi yang tepat,
kenapa ini diperlukan? apakah calon pelancong sudah tahu tujuan wisata
yang dituju? memang pertanyaan ini sebenarnya dianggap remeh oleh
beberapa orang disebabkan karena merasa sudah banyak mengenal tempat
wisata yang hendak dituju tanpa berusaha crossceck dahulu baik melalui
internet maupun media massa lainnya yang tentusaja akan sangat membantu
mengurangi kesan tersesat karena tidak memahami kondisi real tempat tujuan.
Selain beberapa cara di atas, semestinya
bagi yang melakukan liburan, tidak terbatas bagi yang berkantong tebal
maupun masyarakat umum tentu saja hal ini akan sangat penting dilakukan
agar keuangan tidak habis sia-sia diantaranya adalah mencari tempat
wisata yang minimalis alias terjangkau karena banyak juga
tempat wisata di tingkat lokal tidak kalah bagusnya dibandingkan dengan
tempat wisata di luar negeri meski biaya perjalanannya relatif
terjangkau untuk kalangan biasa.
Mencari tempat liburan yang bisa menjadi
wahana sekaligus media yang memungkinkan keluarga bisa menikmati
masa-masa keharmonisan bersama keluarga sebagai pengobat rindu karena
berhari-hari maupun berbulan-bulan tidak pernah atau jarang melakukan
pertemuan yang bersifat intim.
Selain itu tempat tersebut memberikan
informasi baru bagi anak-anak tentang hal-hal yang belum pernah
diketahuinya karena sekembalinya dari liburan akan memberikan kesan yang
mendalam. Yang tidak kalah pentingnya adalah selalu senantiasa memilih
liburan yang relatif aman dan menyenangkan, murah dan meminimalisir
pemborosan.
Selamat berlibur....(maa)