Sabtu, 12 Oktober 2013

Kemenangan Timnas U-19 atas Korea Selatan Bukan Akhir Perjuangan

Celebration of Timnas U-19


Tadi malam, di Stadion Gelora Bung Karno, tepatnya ketika laga besar terjadi pada ajang kualifikasi AFC U-19 antara Indonesia dan Korea Selatan membuat seluruh rakyat Indonesia bersorak, berteriak, bahagia dan bangga atas kemenangan yang diraih oleh Tim didikan Indra Sjafrie ini. Bagaimana tidak, sejak dua puluh tahun yang lalu Indonesia memimpikan menjuarai piala AFC ternyata hampir mendekati finish. Karena dengan kerja keras tim yang solid, lincah dan atraktif mereka mendulang kemenangan yang fantastis untuk Indonesia.


Dengan gol yang dicetak oleh striker TIMNAS Evan Dimas serta perjuangan yang ekstra keras dari seluruh pemain di bawah curahan hujan dan genangan air yang turut mempersulit pergerakan si kulit bundar menjadikan pertandingan tersebut berlangsung sangat dramatis, ditambah lagi Korea Selatan yang sudah 12 kali menundukkan tim-tim lain menunjukkan bahwa apa yang menjadi gunjingan dan olokan terhadap tim garuda muda ini meleset bahkan jauh dari apa yang mereka pikirkan.


Tim yang semulanya diragukan akan memenangkan laga semifinal ini ternyata berhasil gemilang menaklukkan tim sepak bola yang disegani. Bahkan secara fisik kesehatan dan kesiapan pemain Indonesia amat jauh dibandingkan para pemain Korea Selatan. Akan tetapi semua anggapan miring tersebut ternyata tidak terbukti dan ternyata anak buah Indra Sjafrie mampu menunjukkan tajinya menghujam jantung tim kesebelasan Korea Selatan dengan tepat sasaran, akhirnya mereka yang mungkin awalnya meremehkan pemain TIMNAS U-19 harus berakhir menyedihkan dan harus menanggung malu di hadapan para supporter mereka.


Sungguh kemenangan yang diluar dugaan bahkan di luar perkiraan para normal sekalipun. bahkan kalau boleh dilabeli kemenangan tersebut merupakan kemengan luar biasa. Membuat supporter dan seluruh masyarakat Indonesia ikut larut dalam kemenangan dan keharuan bahkan banyak pula di antara mereka yang meneteskan air mata karena bangga atas kemenangan yang terjadi.


Tapi ketika kita berbicara kemenangan di Semifinal, apakah ini merupakan akhir dari perjuangan mereka? dan apakah tim muda ini bisa berleha-leha dengan pesta kemenangan yang baru di awal perjuangan ketika tim Indonesia harus berjuang kembali dalam laga final serta laga-laga dunia? Jawabannya tentu tidak bukan? Bahkan sebaliknya Indonesia harus waspada dan semakin menajamkan strategi pertandingan agar kemenangan di final dapat kita raih.


Kenapa kita tidak boleh terlalu larut dalam kemenangan di semifinal ini? alasanya karena masih ada lagi laga final yang harus timnas ikuti di Myanmar yang tentu saja tidak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi menurut sejarah persepakbolaan Indonesia ternyata Indonesia selalu menuai kekalahan di Final lantaran terlalu menggebu-gebunya kebahagiaan dan kebanggan karena kemenangan yang sudah diraih di laga semifinal. Ujung-ujungnya ketika euforia kemenangan sesaat itu awalnya berlebih-lebihan dalam memuji TIMNAS ternyata harus berakhir cacian ketika berakhir dalam kekalahan ketika di akhir pertandingan dalam final, seperti beberapa waktu lalu ketika kita dikalahkan oleh Timnas Malaysia.


Buntut besar dari kekalahan demi kekalahan menjadikan media, supporter tanah air serta supporter lawan mencibir dan melemparkan cacian baik dalam media cetak maupun media online.


Boleh-boleh saja kita bangga, karena itu adalah hak kita sebagai pendukung penuh atas TIMNAS dalam laga AFC U 19 ini, akan tetapi yang paling penting bagaimana rasa bangga itu tidak mengurangi semangat perjuangan yang belum berakhir, bahkan seperti mimpi bangsa Indonesia di mana TIMNAS dapat masuk ke laga Internasional sekelas Piala Dunia bahkan menjuarai laga tersebut dengan membawa trofi kemenangan.

Bravo Timnas U-19!
Selamat Garuda Muda!


Langkahmu masih panjang, semoga kemenangan di laga final dapat diraih dan menjadi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia. Semoga!

Metro Lampung, 13 Oktober 2013