Celebration of Timnas U-19 |
Tadi malam, di Stadion Gelora Bung
Karno, tepatnya ketika laga besar terjadi pada ajang kualifikasi AFC
U-19 antara Indonesia dan Korea Selatan membuat seluruh rakyat Indonesia
bersorak, berteriak, bahagia dan bangga atas kemenangan yang diraih
oleh Tim didikan Indra Sjafrie ini. Bagaimana tidak, sejak dua puluh
tahun yang lalu Indonesia memimpikan menjuarai piala AFC ternyata hampir
mendekati finish. Karena dengan kerja keras tim yang solid, lincah dan
atraktif mereka mendulang kemenangan yang fantastis untuk Indonesia.
Dengan gol yang dicetak oleh striker
TIMNAS Evan Dimas serta perjuangan yang ekstra keras dari seluruh pemain
di bawah curahan hujan dan genangan air yang turut mempersulit
pergerakan si kulit bundar menjadikan pertandingan tersebut berlangsung
sangat dramatis, ditambah lagi Korea Selatan yang sudah 12 kali
menundukkan tim-tim lain menunjukkan bahwa apa yang menjadi gunjingan
dan olokan terhadap tim garuda muda ini meleset bahkan jauh dari apa
yang mereka pikirkan.
Tim yang semulanya diragukan akan
memenangkan laga semifinal ini ternyata berhasil gemilang menaklukkan
tim sepak bola yang disegani. Bahkan secara fisik kesehatan dan kesiapan
pemain Indonesia amat jauh dibandingkan para pemain Korea Selatan. Akan
tetapi semua anggapan miring tersebut ternyata tidak terbukti dan
ternyata anak buah Indra Sjafrie mampu menunjukkan tajinya menghujam
jantung tim kesebelasan Korea Selatan dengan tepat sasaran, akhirnya
mereka yang mungkin awalnya meremehkan pemain TIMNAS U-19 harus berakhir
menyedihkan dan harus menanggung malu di hadapan para supporter mereka.
Sungguh kemenangan yang diluar dugaan
bahkan di luar perkiraan para normal sekalipun. bahkan kalau boleh
dilabeli kemenangan tersebut merupakan kemengan luar biasa. Membuat
supporter dan seluruh masyarakat Indonesia ikut larut dalam kemenangan
dan keharuan bahkan banyak pula di antara mereka yang meneteskan air
mata karena bangga atas kemenangan yang terjadi.
Tapi ketika kita berbicara kemenangan di
Semifinal, apakah ini merupakan akhir dari perjuangan mereka? dan
apakah tim muda ini bisa berleha-leha dengan pesta kemenangan yang baru
di awal perjuangan ketika tim Indonesia harus berjuang kembali dalam
laga final serta laga-laga dunia? Jawabannya tentu tidak bukan? Bahkan
sebaliknya Indonesia harus waspada dan semakin menajamkan strategi
pertandingan agar kemenangan di final dapat kita raih.
Kenapa kita tidak boleh terlalu larut
dalam kemenangan di semifinal ini? alasanya karena masih ada lagi laga
final yang harus timnas ikuti di Myanmar yang tentu saja tidak semudah
membalikkan telapak tangan. Apalagi menurut sejarah persepakbolaan
Indonesia ternyata Indonesia selalu menuai kekalahan di Final lantaran
terlalu menggebu-gebunya kebahagiaan dan kebanggan karena kemenangan
yang sudah diraih di laga semifinal. Ujung-ujungnya ketika euforia
kemenangan sesaat itu awalnya berlebih-lebihan dalam memuji TIMNAS
ternyata harus berakhir cacian ketika berakhir dalam kekalahan ketika di
akhir pertandingan dalam final, seperti beberapa waktu lalu ketika kita
dikalahkan oleh Timnas Malaysia.
Buntut besar dari kekalahan demi
kekalahan menjadikan media, supporter tanah air serta supporter lawan
mencibir dan melemparkan cacian baik dalam media cetak maupun media
online.
Boleh-boleh saja kita bangga, karena itu
adalah hak kita sebagai pendukung penuh atas TIMNAS dalam laga AFC U 19
ini, akan tetapi yang paling penting bagaimana rasa bangga itu tidak
mengurangi semangat perjuangan yang belum berakhir, bahkan seperti mimpi
bangsa Indonesia di mana TIMNAS dapat masuk ke laga Internasional
sekelas Piala Dunia bahkan menjuarai laga tersebut dengan membawa trofi
kemenangan.
Bravo Timnas U-19!
Selamat Garuda Muda!
Langkahmu masih panjang, semoga kemenangan di laga final dapat diraih dan menjadi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia. Semoga!
Metro Lampung, 13 Oktober 2013