Saya baru ngeh menonton Piala Dunia 2014 pagi ini (23/6).
Karena tim yang bertanding adalah USA vs Portugal. Permainan yang memperebutkan
16 besar. Bukan apa-apa, karena saya sering ketiduran jika mau menonton bola
tengah malam. Maklum nggak biasa menonton di saat jam istirahat.
Cristiano Ronaldo Pemain asal Portugal |
Saya pun maklum kalau team Portugal bisa memasukkan goal
terlebih dahulu karena Portugal pernah menjuarai trofi piala dunia. Apalagi
Portugal berisi pemain-pemain yang hebat seperti Ricardo Calvalho, Christiano
Ronaldo dan Nani. Dengan kedua pemain hebat tersebut setidaknya harapan saya
Portugal akan mendapatkan skor lebih tak hanya 1 : 0. Kalau perlu 5: 0 untuk
kesebelasan Portugal.
Tapi harapan saya berujung kecewa, karena hingga turun
minum, Portugal masih saja mendapatkan 1 goal. Sedangkan USA mampu bertahan dan
menyerang meski tidak berbuah goal. Dan salutnya lagi ternyata goal keeper dari
negeri paman sam ini mampu menghalau setiap tendangan dari Nani dan Christiano
Ronaldo. Saya pikir kipernya memang luar biasa.
Kekecewaan saya tentu saja pemain terbaik dunia Christiano
Ronaldo tersebut seperti pemain tak berkelas. Permainannya seperti terganjal
stamina. Gerakan yang biasanya cepat ternyata masih saja tidak membuahkan
hasil. Bahkan beberapa kali tendangannya diarahkan ke goal USA justru melenceng
keluar. Saya pikir permainan Ronaldo saat ini sangat mengecewakan dan jauh dari
harapan. Berbeda dengan Nani, pemain berkulit hitam ini sepertinya lebih baik
dan stamina juga terlihat lebih fit.
Nah, pada saat leg kedua, semangat saya muncul lagi tatkala
di paruh kedua permainan, karena Portugal bermain semakin baik, dan serangan
demi serangan dilancarkan ke kandang USA. Namun sayang sekali,
serangan-serangan dari Portugal dapat dipatahkan oleh barisan belakang
kesebelasan USA. Saya pikir gool keeper dari USA tersebut memang sangat
profesional.
Di leg kedua justru posisi Portugal semakin down karena
harus menerima goal dari Jermaine jones dan Clint Dempsey di menit 64 dan 81
hingga kedudukan 2 : 1 untuk USA. Untung saja di babak injury time sundulan
Silverstre Varela mampu menyamakan skor menjadi 2:2. Hingga pertandingan
berakhir.
Saya kecewa dengan Portugal, karena Tim binaan Paulo Bento
tersebut hakekatnya pernah memperoleh peringkat ke 3 FIFA di tahun 2010. Tapi
kecewa lagi melihat permainan Ronaldo yang seperti ayam tak memiliki taji.
Serangan-serangannya tak membuahkan hasil. Berbeda jauh tatkala bermain di
kandang Real Madrid (Spanyol) sepertinya setiap tendangan Ronaldo selalu
membuahkan goal. Di tambah lagi sepertinya wasit tidak adil dalam mengawal
pertandingan. Terlihat ketika tim USA terlihat offside ternyata pluit pun tak
dibunyikan. Entah. Apa permainan ini penuh tekanan dan permainan yang
tidak bersih?
Sekali lagi, Christiano Ronaldo seperti bermain tanpa nyawa,
tendangannya tak pernah membuahkan hasil. Bahkan anehnya sampai akhir
pertandingan Portugal hanya mampu menyamakan kedudukan berkat sundulan
Silvestre Varela di Injury Time.
Tapi itulah permainan, sehebat-hebatnya pemain Portugal ini
mampu menekan USA tapi ternyata kemampuan menyerang dan bertahan menjadi titik
kekuatan kedua tim. Dan sayapun hanya mampu menilai, bahwa Portugal bermain
kurang baik pada permainan ini, tapi bagaimanapun juga permainan itu memang
sulit diprediksi. Namun melihat pemainan Chistiano Ronaldo sepertinya pemain
ini sepertinya tak konsentrasi atau lagi banyak pikiran. Maklum, pada sesi
latihan CR sempat marah tatkala seorang Wartawati Andressa hendak meliput sesi
latihan tersebut karena dianggap mengganggu konsentrasi latihan. Apa karena
model cantik ini yang membuat Ronaldo tak bermain apik? Entahlah.
Salam